Mempunyai tempat tinggal merupakan kebutuhan primer manusia. Rumah yang dijadikan tempat tinggal tidak harus baru, seringkali malah banyak yang membeli rumah seken.
Membeli rumah seken membutuhkan ketelitian ekstra ketimbang membeli rumah baru. Pasalnya, rumah seken merupakan bangunan yang sebelumnya telah digunakan orang lain yang kondisi fisik dan administrasinya belum tentu sah. Ada manfaatnya peranan Broker Properti yang profesional dibutuhkan disini yang membantu pengurusan surat surat keabsahan rumah seperti Sertifikat, Akte Jual beli, IMB
Oleh sebab itu, membeli rumah seken sebaiknya dipikirkan dengan matang. Secara investasi properti, rumah seken sedikit lebih menguntungkan karena bisa langsung disewakan kalau tidak ingin ditempati sendiri oleh pemilik. Lingkungan masyarakat sudah terbentuk dan ramai, beda dengan perumahan baru yang kiri kanan masih sepi
Dalam membeli rumah seken, selain faktor fisik bangunan dan administrasi, ada hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah faktor infrastruktur dan lokasi rumah.
Misalnya, lokasi rumah yang jauh dari fasilitas umum akan menjadi kurang menarik. Sebaliknya, rumah seken yang berlokasi strategis akan sangat bagus untuk investasi properti Anda.
Perlu diketahui, kenaikan nilai investasi rumah seken bisa lebih tinggi dari rumah baru, yaitu sekira 15 persen per tahun. Ini karena letak rumah seken biasanya berada di lokasi yang sudah lama digarap atau memiliki citra yang baik, strategis, sehingga pergerakan nilai investasi dari rumah jenis ini sangat mudah dipelajari
Untuk menaksir harga sebuah rumah, Anda harus mengetahui dua komponen utamany.a. Dengan memahami hal ini, Anda bisa menentukan manakah rumah yang lebih tepat untuk dibeli.
Hermawan Wijaya, dalam bukunya 77 Rahasia Cepat Untung Bisnis Properti, mengatakan, dua komponen yang memengaruhi harga rumah itu adalah harga tanah dan harga bangunan. Untuk mengetahui harga tanahnya, dapat dilihat dari permintaan (demand), penawaran (supply), status kepemilikan (contohnya girik, SIP, SHGB, SHM, SKJ), dan perizinan lahan (seperti GSB, golongan pemugaran).
Harga tanah juga bisa ditentukan dari strukturnya, apakah rendah di depan atau tinggi di kanan, juga dilihat dari sifat tanahnya, misalnya tanah rawa atau tanah liat. Kemudian, bentuknya, baik trapesium, persegi panjang, simetris, maupun bentuk lainnya.
Posisi juga menentukan, begitu pula dengan letaknya. Kelengkapan fasilitas umum dan khusus di sekitar rumah, rencana pengembangan kawasan, serta siapakah pengembangnya juga memengaruhi harga tanah.
Sementara itu, harga bangunan bisa dilihat dari beberapa hal, seperti usia bangunan, material pendukungnya, konsep arsitekturnya, serta siapakah arsitek dan kontraktornya. Semakin lengkap data ini, maka harganya akan semakin mahal. Namun, kondisinya tetap aman dari sisi hukum.
0 komentar:
Posting Komentar